Delilah Menjawab

by - 3:07 PM


Kulirik jam dinding yang tergantung di sebelah kanan pintu, jam 10 malam. Nampaknya malam ini aku tidur lebih cepat saja, hari ini tamu-tamu bos ku agak sedikit gila. Bagaimana bisa mereka berkunjung sampai dua kali ke restoran kami? Pusing yang ku rasa sejak sore tadi sampai belum berhenti karena terlalu lelah. 
Ku coba menggerakkan tubuh, membengkokkan kepala ke kanan ke kiri, memutar pinggang kesana- kemari. Sepertinya jika aku melakukan sedikit yoga yang santai, akan bisa melemaskan otot-otot ku. Dengan gerakan gontai, ku gapai laptopku. Si putih sudah beberapa hari ini absen bekerja sebagai ‘black hole’ di skype. Dia tidak menghubungiku karena sibuk dengan thesisnya. Aku tak akan mengaktifkan modem ku di laptop, cukup memainkan lagu yang  akan mengiringi  yoga ku dengan santai. Plain White T’s, band kesukaan kita, Hey there Delilah pernah kau nyanyikan ketika kita bertatap muka di dunia maya, di perbincangan skype yang ke-3. Suaramu jelek.



Hey there Delilah
What's it like in New York City?
Hey there Shaantje.. Jangan tanyakan kabar New York padaku. Aku jauh dari keramaian New York. I’m in new city, new life, new people.’ 
I'm a thousand miles away
But girl, tonight you look so pretty
Yes you do
Times Square can't shine as bright as you
I swear it's true
Shaantje… Bukan jarak yang selama ini aku persoalkan, tapi entah berapa kali ulang tahunku, tahun baru, lebaran, anniversary kita, sudah tak pernah kita rayakan bersama lagi. Kita hanya menerka cinta kita lewat skype. Aku melihat senyummu tak lebih dari 2 megapixel, tak tahu wangi parfummu, tak pernah bisa mencium segarnya wangi shampomu. Dan aku tak bisa meminta pertanggung jawabanmu atas jerawat-jerawat di wajahku, tempat segala rindu ini bersarang.’

Hey there Delilah
Don't you worry about the distance
I'm right there if you get lonely
Give this song another listen
Close your eyes
Listen to my voice, it's my disguise
I'm by your side
Shaantje, ada kalanya jarak menjadi masalah yang membuatku ingin membeli maskapai penerbangan. Adalah ketika aku lelah, lelah hanya bisa mendengar suaramu. Ada beberapa hari yang sangat berat untuk ku lalui sendiri. Hari dimana ku rasa hanya usapan tanganmu di kepala ku sambil berkata sabar secara langsung, menjadi vitamin tersendiri dalam kelelahan ini.’ 
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
What you do to me
Shaantje, apa batin kita saling terkoneksi?’
Hey there Delilah
I know times are getting hard
But just believe me, girl
Someday I'll pay the bills with this guitar
We'll have it good
We'll have the life we knew we would
My word is good
Shaantje, doa ku selalu menyertai perjuanganmu. Pernah kah kau mendoakan ku? Kita sama-sama memulai hidup baru di kota yang berbeda. Hidup baru ku ini telah menguras seluruh nyawa dari hari-hari ku. Ingin rasanya ketika malam tiba, menjelang tidur, aku bercerita tentang hari yang telah kulalui padamu yang sedang berbaring disampingku. Tapi nyatanya, kau tak bisa ku lihat, ku raba, bahkan ku terawang.’
Hey there Delilah
I've got so much left to say
If every simple song I wrote to you
Would take your breath away
I'd write it all
Even more in love with me you'd fall
We'd have it all
Shaantje, ketika kata sudah tidak bisa mendeskripsikan bahasa rindu, detik jam dinding berbicara jauh lebih kencang. Kita saling diam. Seperti pedagang kacang yang diacuhkan oleh orang-orang yang lewat, aku kamu kacangin.’
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
Shaantje, keheningan mulai bicara.’
A thousand miles seems pretty far
But they've got planes and trains and cars
I'd walk to you if I had no other way
Our friends would all make fun of us
and we'll just laugh along because we know
That none of them have felt this way
Shaantje, aku tidak pernah mendengar kata bosan terucap dari mulut mu. Tapi sepertinya tawa teman-temanmu jauh lebih menyenangkan untuk didengar dibanding dengan kata ‘I miss you’ dari ku. Penghargaan yang kita emban sebagai Pasangan Jarak Jauh Bahagia yang kita emban hanyalah semu semata. Mungkin rasa ini cuma aku yang rasa, bahwa aku iri ketika kau berbahagia di sana tanpa aku. Kapankah pernah terpikir olehmu untuk datang menemui ku? Tak usah bilang padaku kapan, agar hal ini bisa menjadi kejutan. Kapan? Atau sepertinya kunjungan ke musium lebih terjadwal untuk kau kunjungi ketimbang aku.’
Delilah I can promise you
That by the time we get through
The world will never ever be the same
And you're to blame
Shaantje, kau bilang semakin lama kita melewati semua ini, kita akan semakin kuat. Namun mendadak aku tersambar akan satu hal. Selama ini, aku melewati semua ini, sendirian. Tak ada tangan tempat aku berpegangan, tak ada bahu tempat aku bersandar.’ 
Hey there Delilah
You be good and don't you miss me
Two more years and you'll be done with school
And I'll be making history like I do
You'll know it's all because of you
We can do whatever we want to
Hey there Delilah here's to you
This one's for you
Shaantje, mari kita pikirkan ini sekali lagi. Atau lebih tepatnya, biarkan aku berpikir sekali lagi.’
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
What you do to me.
Hening, lagu itu berhenti berputar. Yoga ku telah selesai. Anehnya hari ini tak ada butiran keringat yang bercucuran dari pelipisku, atau bahkan bagian tubuh manapun. Nampaknya kedinginan hati ini sudah membeku ke dalam lapisan kulit. Atau kah ini berarti tak ada kelelahan jika tak usah mempertahankan cinta ini?
Sedang apa kau saat ini? Hari ini Jumat kan? Mungkin saat ini, di sana, kau sedang duduk dalam ruang kuliahmu. Atau kau sedang di perpustakaan. Atau kau sedang berjalan-jalan menikmati indahnya taman Kekunhof, ini musim semi mu terakhir di sana kan?



Banjarmasin, 9 September 2012
dalam #30harilagukubercerita
*Ok, agak aneh ya... ditulis di Banjarmasin, settingnya di New York dan kota di Belanda Hahaha

You May Also Like

0 komentar

Terima kasih untuk setiap komentar yang dimasukkan.

info