Elona Bercerita
Well, aku akan memperkenalkan diriku terlebih. Namaku Elona dan aku fiksi. Aku adalah cangkir berwarna merah muda dengan motif hati kecil-kecil. Di dunia cangkir, aku dijuluki sebagai cangkir yang serba tahu. Aku serba tahu bukan karena tanpa sebab, karena aku adalah cangkir paling senior di antara koleksi cangkir Ellie. Aku sengaja memunculkan diriku di akhir bagian kali ini, dan akan bercerita tentang dunia kami di kedai kopi.
Awal mula kami muncul di dunia fiksi yaitu pada 12 September 2012. Wahh, sebentar lagi kami akan ulang tahun. Saat itu penulis kami mengikuti sebuah kegiatan Pos Cinta di Twitter dan berhasil keluar sebagai pemenang mingguan. Dan jika kalian ingin tahu apa yang dia dapat dari memenangkan kompetisi mingguan kala itu, jawabannya adalah sebuah jam dinding. Nahasnya jam itu tak pernah terpajang di dinding karena setelah dipasang baterai jam tersebut tidak berdetak sama sekali. Setelah euforia itu, kami semua tak tenggelam dalam kenangan, terpajang di blog penulis dan tak mengalami perkembangan. Bahkan saat tahun 2014 dia memutuskan untuk membeli domain atas nama dunia kami, Rumpi Cangkir Kopi, nasib kami juga tidak mengalami perkembangan apa pun. Hingga akhirnya kami sampai pada hari ini.
Dipertengahan bulan Juli lalu, penulis kami menemukan sebuah akun instagram tentang kelas menulis online. Dan dengan bermodalkan keinginan untuk melakukan apa yang dia cintai, dia pun akhirnya memutuskan untuk ikut kelas menulis online itu selama sebulan, yang bernama 30DWC. Kami sempat kaget ketika diputuskan untuk ditulis kembali. Dia, si penulis kami, sempat ingin membuat cerita baru namun tidak direspon baik oleh temannya. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk insyaf dari pengelanaannya dan kembali pada kami.
Dan pada bulan Agustus 2019, dunia kami pun hidup kembali. Selama dua puluh tujuh hari kami bekerja keras untuk membentuk sebuah cerita. Namun sayangnya, kami merasa bahwa tiga puluh hari saja tidak cukup untuk menyelesaikan goal kami. Saat ini apa yang kami ceritakan hanyalah sebagian dari kompleksitas dunia kami. Masih banyak teman-temanku yang belum diceritakan, apalagi cerita tuan kami, si Ellie. Ellie dan Tumak bahkan belum bertemu di puncak pertikaian. Ya, dengan keterbatasan waktu yang kami punya untuk sama-sama berimajinasi di malam hari, kami hanya bisa berjalan sampai di pertengahan cerita.
Berperanglah dengan strategi, begitu pemikiran penulis kami. Setelah ini kami akan berunding kembali bagaimana strategi kami agar berhasil sampai di akhir cerita. Biarkan aku membicarakan ini lagi bersama sahabat terbaikku, Andreas. Aku sangat sedih karena harus kehilangan Panda, dan Polcoff pun belum juga kembali. Walaupun hanya hidup di malam hari menjelang waktu tidur, kami semua di dunia Rumpi Cangkir Kopi merasa sangat senang. Apalagi menerima respon positif dari banyak pembaca dan pengulas kami di grup Empire.
Oh, memang benar yang manusia bilang bahwa saat terakhir adalah hal yang paling menyentuh. Kuharap, setelah ini kami akan terus dihidupkan oleh penulis kami. Semoga kami semua di dunia Rumpi Cangkir Kopi bisa menyelesaikan misi kami sampai akhir di tahun ini.
#30DWC #30DWCJilid19 #Day31
0 komentar
Terima kasih untuk setiap komentar yang dimasukkan.