Rumpi Cangkir Kopi # 24

by - 10:20 PM


Malam itu, Ellie memutuskan untuk pulang ke rumah. Sudah lebih seminggu dia tidak pulang ke rumah. Semenjak memutuskan untuk membuka kedai di pagi hari, Ellie lebih memilih untuk tidur di ruangannya. Jarak antara rumah dan kedai nya memerlukan waktu tempuh selama empat puluh lima menit dalam kondisi normal. Jika pada jam sibuk, atau sedang ada acara yang mengakibatkan jalan macet, bisa memakan waktu lebih dari satu jam. Ellie sangat tidak menyukai suasana kesemerawutan di jalan raya, baginya itu adalah kombinasi yang bisa membuatnya merasa badmood seketika.  Itulah mengapa Ellie memutuskan untuk tidur di kedai walau harus tidur melantai.
Ibu duduk di meja makan dengan secangkir susu coklat hangat yang terhidang di hadapannya. Ibu sengaja membuatkan teh itu untuk Ellie yang saat ini sedang mandi. Ayah sudah lebih dulu tidur, sedangkan Ibu sengaja berjaga menunggu kedatangan Ellie.
“Bu, tahu enggak? Semenjak buka dari pagi, sekarang kedai aku sudah mulai ramai, loh.” Ellie berjalan dari kamar mandi menuju ruang makan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. 
“Alhamdulillah, bagus dong. Jadi nanti kamu enggak perlu tidur di kedai mikirin kerjaan kamu di sana. Nanti bisa masuk angin kamu kalau keseringan tidur di lantai, bisa paru-paru basah.”
“Ibu apaan sih, percaya mitos begituan,” seloroh Ellie sambil tersenyum. “Akhirnya, Bu, orang-orang di gedung sana mulai merasa kehadiran kedai aku itu sangat berfaedah. Mereka sekarang jadi bisa ngopi pagi dengan kopi asli, enggak minum kopi sachet lagi.”
“Pagi-pagi sudah minum kopi, enggak takut maag, apa?”
“Yah, Ibu, kopi asli sih enggak bikin maag. Lagian biarin aja, itu kan kerjaan aku.”
“Kamu itu juga El, jaga kesehatan, jaga makan. Nanti kalau sakit, kamu enggak berdaya apa-apa. Apa artinya kerjaan kamu itu, bisa habis buat bayar berobat aja.”
“Iya, Bu, iyaaa…”
“Kamu sudah makan?”
“Masih kenyang, Bu. Tadi sama anak-anak di kedai barengan makanin sisa brownies.”
“Ya sudah, kalau begitu minum ini susunya. Kalau sudah habis cepatan tidur. Besok berangkat pagi lagi, kan.”
“Enggak, besok ke kedainya agak siangan. Soalnya pagi mau ketemu sama Pak Reno. Terus siangnya baru janjian ketemu sama sepupu nya pacar Andrew di kedai.”
“Loh, ngapain?”
“Ya ngomongin kerjaan, Bu. Mau tanya-tanya strategi bisnis sama mereka,” kata Ellie meminum susu coklat buatan Ibunya. Dia sebenarnya sudah menyikat gigi saat mandi tadi, kini terpaksa mengotori gigi dan lidahnya lagi dengan minum susu. “Ibu mau kemana?” tanya Ellie saat melihat Ibu nya berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah belakang rumah.
“Mau sholat malam, sudah hampir jam dua pagi ini, daripada Ibu bangun lagi.”
“Oh… Doain aku ya, Bu, biar makin laris jualannya.”
“Ibu, sih, selalu doain anak-anaknya. Sholat sendiri juga sana,” kata Ibu sambil terus berjalan meninggalkan Ellie yang tersenyum-senyum di meja makan. 

#30DWC #30DWCJilid19 #Day24

You May Also Like

0 komentar

Terima kasih untuk setiap komentar yang dimasukkan.

info