Rumpi Cangkir Kopi # 11

by - 10:53 PM

“Apa yang terjadi, Andreas?” tanya Artsy pada Andreas. Mereka berdua sejak tadi pagi menemani Ellie dan Andrew mewawancara para pelamar.

“Mereka bertengkar lagi, Artsy. Dan ini bukan pertama kali mereka bertengkar.” jawab Andreas yang pagi ini berisi kopi Espresso. “Mungkin setelah drama ini akan ada penghuni baru di lemari display, seperti yang sudah sering terjadi.”

“Maksudmu akan ada cangkir baru?”

“Yup, Andrew biasanya akan menghilang beberapa hari kemudian datang lagi seolah tak ada yang terjadi, dan biasanya membawa cangkir baru untuk Ellie.”

“Hmmm… Mengapa ada hubungan seperti itu?”

“Andrew adalah mantan Tuan ku, dia adalah pria yang memiliki selera yang bagus. Jika dia menghilang, itu berarti bagus untuknya.”

“Kau sepertinya salah mengerti arti tentang kata bagus. Kau terlalu fanatik, Andreas.”

Andrew kembali masuk ke dalam kedai. Dia menghampiri Ellie yang masih duduk di tempat wawancara tadi sambil mempelajari resume dari para pelamar. “Gue cabut dulu, ya.” Andrew menarik tas slempang nya kemudian berlalu meninggalkan Ellie.

“Hai guys…” Dira masuk ke dalam kedai sebelum Andrew sampai di depan pintu. Sama seperti kemarin, dia datang masih dengan seragam yoga nya. “Loh, kok udah mau pulang, Dru?”

“Mau jemput Tania dulu. Bye Dir.”

“Oke, salam buat Tania, ya.”

Sepertinya tak ada sedikit niat Andrew untuk membalas salam dari Dira, karena kentara sekali bahwa itu hanya salam basa-basi. Andrew tahu bahwa Dira dan Ellie bukan orang yang bisa akrab dengan Tania, begitu juga sebaliknya, walau hanya untuk berkirim salam.

“Kenapa tuh anak, El? Tumben pagi-pagi udah keluar dari sini?”

“Enggak tahu, ngambeknya ngalah-ngalahin gue yang cewek kalau lagi datang bulan.”

#30DWC #30DWJilid 19 #Day11


You May Also Like

0 komentar

Terima kasih untuk setiap komentar yang dimasukkan.

info